Kelapa. Pesta adat Panggil tradisi adat Desa Kacung tahun 2023 Kabupaten Bangka Barat digelar kembali pada Minggu pagi, (09/07/2023).
Antusias ratusan warga masyarakat lokal sekitar hingga luar daerah turut serta berpartisipasi berkumpul bersama memadati pelataran Balai Adat Desa Kacung, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang dilaksanakan mulai pukul 07.00 WIB.
Ditahun 2023, perayaan pesta adat tahunan Desa Kacung, Suku Ketapik- Pesta Panggil adalah yang ke -78, sebelumnya sempat terhenti tidak dilaksanakan akibat dampak pandemi Covid-19 selama 3 tahun, dan akhirnya digelar kembali ditahun ini.
Meriah, serangkaian acara tradisional dari penyambutan para tamu undangan seperti pertunjukan tari- tarian khas lokal, kesenian musik Dambus lokal, atraksi pencak silat lokal sangat menarik menghangatkan dan menghibur warga masyarakat dan para tamu undangan yang hadir, hingga arak- arakan peserta Khataman Al-Qur’an serta tamu undangan penjabat petinggi daerah turut diarak mengelilingi Desa Kacung untuk menghantarkan peserta Khataman Al-Qur’an menuju Masjid Nurul Islam Desa Kacung.
Dimas Darmawansyah selaku Kepala Desa Kacung menyampaikan ribuan terima kasih kepada tamu undangan yang sudah hadir dalam pesta Suku Ketapik yang merupakan suatu adat budaya para leluhur, nenek moyang kita dari masa- kemasa yang dilaksanakan setiap tahunnya.
Kegiatan Pesta Panggil ini merupakan ajang silaturahmi yang setiap tahun rutin dilaksanakannya akan tetapi tiga tahun sudah tidak dilaksanakan, karena dampak pandemi Covid 19, jadi di tahun 2023 ini pesta Panggil kita laksanakan dengan meriahnya, sebagai bentuk menjaga kelestarian adat budaya diera modern ini serta meningkatkan nilai-nilai agama dan adat dalam kehidupan bermasyarakat sebagai kearifan lokal, diiringi dengan perkembangan teknologi, tentunya adat budaya seperti ini merupakan suatu kebanggaan kami sebagai masyarakat suku Ketapik atau Desa Kacung yang ditunggu tunggu setiap tahunnya.
Kegiatan Panggil ini juga dalam rangka Khataman Al-Qur’an yang pada tahun ini diikuti 6 Santriwan/ santriwati, saya berharap kegiatan Panggil ini terus terlaksana dan membawa kemanfaatan keberkahan bagi masyarakat Desa Kacung khususnya dan di Bangka Belitung umumnya,” jelas Dimas.
Dato Sardi selaku Ketua Lembaga Adat Melayu Negeri Sejiran Setason (LAM NSS) mengatakan, Kabupaten Bangka Barat adalah Merupakan Kabupaten yang paling banyak adat istiadat budayanya, terutama Kabupaten Bangka Barat memiliki suku-suku lokal yang luar biasa, dan kemudian dari suku lokal itu ada berbagai kegiatan adat istiadat dan budaya yang patut kita lestarikan, sesuai dengan penjelasan Perda no 4 tahun 2013 tentang pelestarian adat istiadat kabupaten Bangka Barat, setidak-tidaknya dikabupaten Bangka Barat ada 7 Suku lokal dari Siantan, Jerieng, Ketapik, Empeng, Kadiale, Tapak Tiwang, dan kemudian Suku Sekak yang merupakan di dalamnya terdapat banyak adat istiadat negeri yang luar biasa harus kita lestarikan.
Bangka Barat ini adalah suatu hal yang cukup kaya akan adat istiadatnya dan Suku Ketapik adalah suku yang tercatat pada masanya.
Dan Suku Ketapik ini merupakan Suku tertua yang ada di Kabupaten Bangka Barat, yang hari ini luar biasa yang kita saksikan adat istiadat budaya nya.
Jadi, ke depan program harapan dari adat istiadatnya setiap suku lokal itu dapat memiliki rumah adat, dari suku- suku tersebut ada rumah adatnya, ini merupakan suatu identitas kita yang memang baik untuk menjual -Ayo kita ke Bangka Bangka Barat ajak Dato Sardi,” tutupnya.
Bupati Bangka Barat H. Sukirman dalam sambutan, Suku Ketapik ini alhamdullilah tadi kita melihat persembahan pencak silat dan lain sebagainya itu adalah bentuk dari kekompakan semuanya, di pagi hari yang cerah ini kita haturkan puja dan puji syukur atas Allah SWT atas izinnya dapat menjalin silaturahim ditempat ini dan menjaga kelestarian adat yang bersumber dari Al- Qur’an dan hadist, inilah wadah kita, kenapa kita berkumpul disini pada acara Suku Ketapik dengan acara Khataman Al-Qur’an.
Suku Ketapik kegiatan adat ini dilaksanakan yang ke- 78 tahun, jadi mudah-mudahan adat istiadat yang begini bagus kita tingkatkan,” jelas Bupati.
Sukirman juga menambahkan, tahun ini Pemkab Bangka Barat mengalokasikan 15 juta untuk acara ini, mudahan kedepan bisa menjadi 25 juta,” tambahnya.
Dalam acara turut hadir, PJ Gubernur atau yang mewakili dari provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bupati Bangka Barat dan Wakil Bupati, Sekda Bangka Barat, anggota DPR RI, anggota DPRD Provinsi Kep Bangka Belitung, Ketua DPRD Kabupaten Bangka Barat, Polres Bangka Barat ,Kodim Bangka Barat, OPD se- Bangka Belitung, OPD Se Bangka Barat, Pemuka Agama, Pemuka Adat, serta warga masyarakat Desa Kacung dan sekitarnya.
