Desa penyampak
Sungai Penyampak
Sejarah Desa Penyampak

Sejarah Desa Pada Zaman dahulu sekitar tahun 1939 yaitu masih pada penjajahan Belanda di Indonesia, dilanjutkan lagi penjajahan di Indonesia oleh Jepang Pada tahun 1940-an. Tak luput pula wilayah kepulauan Bangka Belitung yang terkenal akan tambang dan rempah-rempahnya menjadi sasaran penjajah. Berikut sekilas sejarah Desa Penyampak, meskipun masih terdapat banyak kekurangan karena keterbatasan informasi dan dokumen yang kurang mendukung. Adapun menurut Cerita yang kami dapat, asal muasal Desa Penyampak itu sendiri bermula dari ditemukan warga di sekitar pemukiman mereka terdapat sarang lebah, sebelum kawasan hutan tersebut dijadikan warga untuk bermukim, ternyata hutan tersebut dipenuhi oleh Lebah dan membuat sarang di pohon-pohon yang tinggi dan tumbuh lebat, namun karena ada warga yang bermukim di sekitar hutan tersebut dan merasa terganggu karena mencium bau asap yang berasal dari pemukiman warga, berangsur-angsur Lebah pun pindah dari hutan tersebut dan meninggalkan sarangnya yang masih meninggalkan madu di sarangnya, dan karena banyaknya sarang yang bergelantungan di pohon-pohon dalam hutan itu, wilayah itu di sebut warga JAMPAK MADU yang berarti “ Sarang Lebah yang sudah ditinggalkan “. Kemudian di kukuhkan oleh warga wilayah tempat mereka bermukim dengan nama “ PENYAMPAK “ yang berarti Penuh dengan sarang lebah yang sudah ditinggalkan.

Berdasarkan informasi yang kami dapat dari cerita para Tokoh Masyarakat, Sejarah Pemerintahan Desa penyampak berdasarkan urutan kepemimpinannya ialah seperti di bawah ini : Awal mulanya wilayahnya sangat luas yaitu pada saat di pimpin oleh :

1) MAJID 2) BAHAR 3) STIYE 4) BURHAN SIDIK 5) SAHIR 6) MOHADIR 7) SAIMUN 8) THOLIB 9) ALIMIN 10) SUKANDI

Semula wilayah Desa Penyampak menuju ke arah Kabupaten Bangka Barat (Muntok) perbatasannya sampai Simpang Tempilang Kelurahan Kelapa Kecamatan Kelapa, sedangkan menuju kearah Kecamatan tempilang sampai Bukit Mak Randun Desa Sangku Kecamatan tempilang. Namun setelah ada perubahan sistem Pemerintahan yaitu adanya pemekaran wilayah dengan sistem pemerintahan yang bersifat Desentralisasi, pada tahun 2003 dengan terbentuknya Kabupaten Bangka Barat, maka Desa Penyampak yang memang sudah direncanakan pada tahun 1999 akan di mekarkan menjadi dua Desa yaitu Desa SimpangYul dan Desa Penyampak, pada tahun 2003 dikukuhkan menjadi dua Desa hingga sekarang. terjadinya pemekaran wilayah ini yang menjadi Kepala Desa Penyampak ialah Drs. Zuhardi.

Berikut nama-nama Kepala Desa Penyampak yang pernah memimpin Desa Penyampak yaitu : 1. MAJID (1948 s.d 1956) 2. BAHAR (1957 s.d 1962) 3. STIYE (1963 s.d 1968) 4. BURHAN SIDIK (1969 s.d 1973) 5. SAHIR (1974 s.d 1979) 6. MOHADIR (1980 s.d 1983) 7. SAIMUN (1984 s.d 1986) 8. THOLIB (1987 s.d 1995) 9. ALIMIN (1995) 10. SUKANDI (1996 s.d 1998) 11. ZUHARDI (1999 s.d 2008) 12. ALLANI (2008 s.d 2018) 13. SUGIANTO (2018 s.d 2019) 14. DONI (2019 s.d 2020) 15. SUKARMAN (2020 s.d 2021) 16. MUHAMAD NASIR (2021 s.d 2022)

Sumber : www.penyampak.desa.id
Sungai Penyampak

PROFIL

DESA WISATA PENYAMPAK

Button LINK WEBSITE www.penyampak.desa.id
WISATA MANGROVE SUNGAI PENGALEN

Kec . Tempilang

Kab. Bangka Barat
paket wisata

Berbagai macama paket wisata yang kami tawarkan

Olah raga memancing Udang Galah
Sungai Pengalen (28) Tempilang
Sungai Pengalen (25) Tempilang (1)

WISATA MANGROVE 

S