CIMG2878

Ritual Adat Ceriak Nerang Desa Bukit Terak Kundi

20190418_082719

PESTA ADAT SELASIH SESUDUK , DESA TERENTANG


Our Works

Veritatis et quasi architecto beatae vitae dicta sunt explicabo. Nemo enim ipsam voluptatem quia voluptas sit aspernatur aut odit aut fugit nemo minima rerums unsers sadips amets.
ARTIKEL

“Penganan Pelite”
 Kue Rakyat Kegemaran Tokoh Bangsa

Kota Muntok, sebagai salah satu kota tua dengan sejarah panjang akulturasi budaya pada masyarakatnya memiliki kekayaan kuliner berupa keragaman kue nya. Pada tahun 2010, dalam peringatan hari ulang tahun Kota Muntok yang ke 276, Kota Muntok memecahkan rekor Museum Rekor Indonesia sebagai kota dengan jumlah jenis kue terbanyak. Tercatat setidaknya 217 jenis kue yang terdaftar dalam acara tersebut. Dijuluki sebagai Kota Seribu Kue, jika berkunjung ke Muntok kita dapat melihat hamparan kue dari seberang Masjid Jami’ dan Kelenteng Kong Fuk Miau, terdapat sebuah gerai kue khas Muntok yang dipadati aneka jajanan kue tradisional. Diantara ratusan kue-kue tersebut, Penganan Pelite adalah salah satu jenis kue yang tercatat dalam kuliner kue khas Kota Muntok yang telah diakui oleh MURI.
Download
Sumber : Disparbud Babar
Penulis: DD Siregar
“Penganan Pelite”

ARTIKEL

ARTIKEL

3000 Culok dan Pawai Obor  Kampung Daya Baru Pal 4 Kecamatan Muntok

Dalam menyambut bulan Ramadhan, warga Daya Baru Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengadakan kegiatan pawai obor. Pawai pada malam hari ini merupakan salah satu tradisi rutin warga Daya Baru yang dilaksanakan sehari sebelum puasa Ramadhan. Tidak hanya diikuti oleh warga kampung Daya Baru, tapi banyak warga sekitar yang ikut berpartisipasi. Kurang lebih 3.000-an warga, dari anak-anak hingga orang tua, laki-laki dan perempuan mengikuti moment setahun sekali ini, yang merupakan tradisi turun temurun sebagai wujud dari rasa syukur masyarakat dalam menyambut datangnya bulan Ramadhan.
Download
Sumber : Disparbud Babar
Penulis: DD Siregar
3000 Culok dan Pawai Obor

ARTIKEL

ARTIKEL

Mulang Tahun
Ritual Adat dan Wujud Silaturahmi
Masyarakat Desa Pangkalberas

Pada zaman dahulu terdapat banyak kepercayaan yang menjadi patokan di sebuah daerah. Kepercayaan itu diwujudkan dalam bentuk sebuah ritual, dan pelaksanaannya selalu diulang setiap tahun. Seperti halnya masyarakat Desa Pangkalberas yang memiliki kepercayaan bahwasanya ladang yang selama ini mereka kelola tak perlu dijaga ketat dari para binatang penganggu dan hama-hama, karena pada zaman terdahulu tak ada racun penawar. Mereka sangat percaya jika ladang-ladang tersebut akan dijaga oleh para leluhur. Adapun kepercayaan mereka ini bermula pada sebuah peristiwa yang terjadi di waktu lampau. Dikisahkan ada seorang wanita tua warga Desa Pangkalberas bernama nek Saridah yang tersesat di hutan rimba, dan wanita itu tidak pulang-pulang. Dari hari ke hari dicari terus menerus, namun tidak juga ketemu. Lama kelamaan pada suatu hari terdengarlah suara dari dalam hutan “ saya tak akan pulang”. Warga berpendapat itu adalah suara nek Saridah, dan warga percaya jika nek Saridah menjadi penunggu hutan tersebut, dan juga menjadi pelindung kebun dan ladang warga. 

Download
Sumber : Disparbud Babar
Penulis: DD Siregar